info News Emil G-Hampp meninggal dunia Sutradara Asal Manado yang Terkenal di Jakarta hari ini di kabarkan di panggil yang kuasa, di karenakan serangan jantung

Jakarta -Sutradara kondang asal Manado yang telah melahirkan ribuan sinetron, film dan layar lebar televisi (FTV) dan film layar lebar, Emil G-Hampp dikabarkan meninggal dunia. Karena serangan jantung
Emil G-Hampp adalah sutradara asal Manado, Sulut. Sutrada kondang
Emil adalah sutradara yang sudah menghasilkan banyak film.
Film yang ia garap bahkan bukan sembarang film.K
esederhanaan tetap terlihat jelas untuk seorang sutradara kondang yang telah melahirkan ribuan sinetron, film televisi (FTV) dan film layar lebar. Sosok Emil G-Hampp, adalah sineas yang tetap ingat kampung halaman dengan berbagi bersama sebagaian masyarakat di Kota Manado.
Sineas yang dibesarkan di Kota Manado itu, kelihatan penuh kegembiraan ketika bertemu dengan teman masa kecil satu kampung di wilayah Rike, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Menurutnya, melapas kepenatan sedikit dari rutinitas kerja Jakarta dan kembali mengunjungi kampung halaman menjadi obat dalam proses memperoleh ketenangan dan kebahagiaan.
Bagi Emil, pekerjaannya sebagai Sutradara yang sudah digeluti selama 30 tahun, memang sudah menjadi obsesi sejak masih kecil, melalui film Boni dan Nancy yang dibintangi oleh artis cantik Astri Ivo dan seekor anjing.
Emil menjadi kebanggan masyarakat Sulawesi Utara, karena tetap menjadi satu-satunya sutradara yang berkiprah dan menjadi kebanggaaan masyrakat Sulut.
Saat menonton saya bertanya, siapa yang membuat film itu, dan orang menjawab sutradara. Dari jawaban itu, setiap orang bertanya apa yang menjadi cita-cita saat dewasa nanti, maka selalu jawaban saya adalah sutradara,†ungkap Emil.
Ketertarikan dan obsesi dari masa kecil itulah, yang menjadikan Emil , seorang sutradara yang berkarakter dan mampu menjadi salah satu figure kebanggaan orang Manado, Sulawesi utara.
Pria kelahiran Jogjakarta, 54 tahun , terus berobsesi agar generasi muda Sulawesi Utara, mau mengukuti jejaknya menjadi sutradara dan harus mampu berkiprah menunjukkan kemampuannya di bidang sinematografi atau perfilman di Indonesia.
“Saya ingin akan lahir dari Manado emil-emil lainnya, sehingga bukan hanya gelar doctor saja, tetapi berkecimpunglah dalam dunia perfilman khususnya sutradara,’ kata Emil.
Emil mengatakan, karena sejak sekolah di SD RK 18 Rike, melanjutkan ke SMP Don Bosco Manado dan melanjutkan ke SMA Rex Mundi Manado, keinginan kuatnya tetap untuk mengambil bidang Sinematografi membuatnya merantau ke Jakarta dan mengambil jurusan itu di institute Kesenian Jakarta (IKJ).
Emil melanjutkan, selesai kuliah langsung mendapatkan pekerjaan /job di tahun 1987 dan terus berkembang sampai sekarang dengan kerja keras sehingga boleh berdaya guna bagi masyrakat Indonesia dan bangsa Indonesia.
Beberapa Sinetron garapan sutradara Emil G-Hampp Terlanjur Sayang, Ikhlas, Hikmah, Kanza, Malinkundang, Gali Lobang tutup Lobang, Ma Ijah Pingin ke Mekkah. Sedangkan FTV yang ditayangkan antara lain, Dadang Dudang yang dibintangi Sule dan Andre, Mengejar Cinta olga 1-9 dan When Sule Meet Sulis yang dibintangi Raffi Achmad dan Sule.
Banyak peluang di bidang sinematografi yang belum dilirik pemuda Sulawesi utara, karena masih sangat terfokus pada gelar pendidikan formal,†ungkap Emil.
Karena itu, Emil berharap, agar pemuda Sulawesi Utara mencoba pendidikan keahlian lainnya, yang dapat langsung berkarya dan bekerja pada bidangnya.
hubungi nomor tertera di wahtsap